Keluarga Dan Masyarakat Dukung Aksi Buruh di Bandung, Tuntut Keadilan Atas Pemutusan Hubungan Kerja - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Keluarga Dan Masyarakat Dukung Aksi Buruh di Bandung, Tuntut Keadilan Atas Pemutusan Hubungan Kerja

Bekasi-Majalahkriptantus.com.Bandung, 24 Januari 2025 – Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil Kulit dan Sentra Industri (FSB GARTEKS) KSBSI Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT GMW, yang berlokasi di Jalan Raya Cimincrang, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, pada Jumat (24/01). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 22 anggota serikat buruh yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

Aksi yang dipimpin oleh Nanang Wahidin, Ketua FSB GARTEKS KSBSI Kota Bandung, ini turut melibatkan keluarga korban PHK yang hadir untuk memberikan dukungan penuh. Para ibu-ibu yang tergabung dalam solidaritas ini dikenal dengan sebutan "The Power of Emak-Emak", yang menjadi simbol kuat perjuangan buruh dan keluarganya dalam menuntut keadilan.

Selain keluarga korban, sejumlah elemen masyarakat juga ikut mendukung aksi ini, antara lain Forum RW Kelurahan Cimincrang, Forum RW Kelurahan Cisaranten Kidul, dan Karang Taruna Kecamatan Gedebage. Kehadiran mereka menunjukkan bentuk solidaritas masyarakat sekitar terhadap perjuangan para buruh yang merasa hak-haknya dirampas.

Dukungan terhadap aksi ini juga datang dari Kang Mamun, Wakil Ketua Partai Buruh Kota Bandung, yang turut hadir di lokasi aksi. Dalam orasinya, Kang Mamun menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk 22 orang yang di-PHK, tetapi untuk keadilan bagi seluruh pekerja di Indonesia. "Kami di sini untuk mendukung hak buruh yang telah diabaikan. Perusahaan harus bertanggung jawab atas keputusan yang merugikan pekerja," ujar Kang Mamun.

Aksi ini menarik perhatian para pengguna jalan yang berhenti untuk menyaksikan jalannya demonstrasi. Kerumunan massa yang semakin banyak menyebabkan lalu lintas di kawasan tersebut sempat tersendat. Masyarakat yang memberikan dukungan kepada para buruh turut memperlihatkan antusiasme yang tinggi.

Nanang Wahidin menegaskan bahwa aksi ini merupakan perjuangan bersama untuk menuntut hak-hak pekerja yang telah kehilangan pekerjaan secara tidak adil. "Kami akan terus berjuang hingga ada solusi yang adil dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Nanang dengan penuh semangat.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT GMW belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan yang disampaikan oleh para peserta aksi. Buruh dan masyarakat yang hadir berharap agar pemerintah, khususnya Dinas Tenaga Kerja, segera turun tangan untuk memediasi konflik ini dan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi sesuai dengan peraturan yang ada.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa solidaritas masyarakat dapat menjadi kekuatan besar dalam memperjuangkan hak-hak buruh, sekaligus mendesak perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan ketenagakerjaan yang berkeadilan.

(sbn)

Tidak ada komentar