Ketua PC IPNU kritik kinerja kapolres dairi
Desakan ini muncul sebagai respon atas dugaan lambatnya penanganan kasus, terutama terkait upaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Dairi. Yoki menilai kinerja aparat kepolisian setempat belum optimal dalam menangani sejumlah persoalan hukum yang menjadi keresahan masyarakat.
"Kami menyayangkan kinerja Kapolres Dairi yang diduga kurang maksimal dalam mengendalikan bawahan. Hal ini terlihat dari adanya laporan masyarakat mengenai keengganan menindak anggota terkait penertiban tempat hiburan malam tak berizin," ujar Yoki.
Menurut Yoki, situasi ini mencerminkan dugaan pengabaian terhadap surat perintah Bupati Dairi mengenai penertiban tempat hiburan malam yang beroperasi tanpa izin.
PC IPNU Dairi mendesak Kapolri untuk segera melakukan audit dan penyelidikan menyeluruh terkait dugaan adanya "permainan" atau interaksi ilegal antara oknum di Dairi dengan pihak-pihak yang menjalankan kegiatan hiburan malam, narkoba, dan judi di Kabupaten Dairi.
"Kami melihat minimnya tindakan yang menunjukkan komitmen 'perang terhadap narkoba' secara terbuka dan masif dari Kasat Narkoba Kabupaten Dairi," tambah Yoki.
Keresahan masyarakat terkait berbagai aduan ke Polres Dairi dinilai Yoki Bintang ditanggapi dengan penanganan yang lambat, termasuk penanganan berkelanjutan mengenai persoalan lingkungan di lingkar PT. Selain itu, Yoki juga menyayangkan minimnya sosialisasi anti-narkoba yang dilakukan di tengah masyarakat.
Yoki juga menyoroti lambatnya proses hukum yang membelit 11 aktivis pejuang lingkungan, yang penanganannya dinilai berlarut-larut. Pihaknya mendesak Kapolri agar mempertimbangkan untuk membebaskan para aktivis tersebut, mengingat lambatnya perkembangan kasus mereka hingga saat ini.
Yoki Munandar Bintang menegaskan, apabila tidak ada tindak lanjut atau perbaikan signifikan dari Mabes Polri, pihaknya berencana akan melaksanakan aksi damai di depan gerbang Mabes Polri sebagai bentuk penyampaian aspirasi publik.
Red satria team

Tidak ada komentar